Ada 2 tipe power steering yang akan di bahas disini antara lain tipe rack and pinion dan recirculating ball. Dalam ke dua tipe tersebut ada beberapa alat pendukung power steering antara lain:
Tenaga hidraulis yang disediakan oleh Rotary vane Pump dikendalikan
oleh mesin mobil melalui belt dan pulley. Rotary vane pump terdiri dari
beberapa vanes (kipas) yang berputar kedalam ruang oval. Pada saat vanes
itu berputar maka bersamaan dengan itu menarik minyak power steering
dari return line dan menekan nya ke saluran keluar (outlet) dengan
tekanan yang sangat tinggi. Jumlah aliran tersebut tergantung dari
kecepatan mesin. Pompa tersebut di disain agar dapat mengalirkan minyak
yang cukup pada saat kendaraan idling, dan memompa lebih banyak minyak
pada saat mesin berada pada putaran yang lebih tinggi.
Sistem power steering berfungsi membantu pengemudi pada saat
pengemudi ingin membelokkan kendaraan baik ke kanan maupun ke kiri.
Apabila pengemudi dalam keadaan berjalan lurus maka tidak ada daya yang
bekerja pada power steering. Alat yang menanggapi hal tersebut disebut
dengan rotary valve.
Rack and Pinion
Adalah tipe yang paling umum digunakan di banyak kendaraan dewasa ini
baik pada kendaraan sedan, truk kecil dan SUV. Mekanismenya sangat
sederhana. Rack and Pinion Gear dalam suatu set di tutup dalam silinder
metal dan ujung-ujungnya keluar dari dalam tabung. Tie rod menghubungkan
antara tiap ujung dari rack.
Gearset rack and pinion melakukan dua hal antara lain:
- mengkonversikan gerakan memutar roda kemudi menjadi gerakan linear yang diperlukan untuk membelokkan roda ke kiri dan ke kanan.
- Terdapat gear reduction yaitu mengandung banyak roda gigi yang membuat kita memutar roda kemudi lebih ringan.
Pernahkah anda mendengar istilah steering ratio?
Steering ratio adalah seberapa banyak anda memutar roda kemudi
berbanding seberapa banyak roda ber belok. Sebagai contoh apabila kita
memutar roda kemudi satu putaran penuh (360 derajat) dan roda kendaraan
berbelok 20 derajat, maka steering ratio nya adalah 360/20, atau 18:1.
Semakin tinggi ratio berarti anda harus memutar roda kemudi lebih banyak
untuk melakukan belokan tapi tenaga yang diperlukan lebih sedikit
karena rasio gigi yang tinggi. Biasanya mobil sport atau mobil yang
ringan memiliki rasio gigi yang lebih rendah dibandingkan dengan truk
atau SUV
Recirculating Ball
Tipe ini sering digunakan pada truk maupun SUV. Cara kerjanya hampir
serupa dengan Rack and Pinion hanya disini dirubah hanya sistem
penggerak nya saja.
Recirculating ball steering mengandung worm gear. Roda kemudi di baut
pada metal blok yang mengandung worm gear didalamnya. Worm gear
tersebut yang menggerakkan pitman arm agar dapat mendorong tie rod ke
kiri dan ke kanan.
Steering shaft dari roda kemudi tidak menyentuh blok worm gear
tersebut, karena worm gear tersebut di isi oleh bola-bola besi (ball
bearings). Tujuan dari bola-bola besi tersebut adalah untuk menghindari
adanya gap yang terjadi antara steering shaft dengan blok worm gear
sehingga setir terasa “kosong”. Selain itu juga untuk menghindari
gesekan yang berlebihan pada blok worm gear.
Untuk menjaga agar power-steering mobil Anda awet, perhatikan hal-hal berikut:
- Oli power steering memiliki interval penggantian yang amat panjang dan harus diganti pada saat ada penggantian pada sistem power steering. Penggantian tersebut bertujuan agar kotoran-kotoran dari sistem power steering yang lama akan terbuang dan tidak dapat merusak alat yang baru dipasang.
- Hindari membelok dengan patah yang terkadang membuat pompa power steering berdengung. Hal ini untuk menghindari tekanan tinggi yang berlebihan disuplai ke steering system sehingga dapat membuat high pressure line bocor.
- Hindari mematikan mesin dalam keadaan roda berbelok. Karena pada saat berbelok saluran high pressure (tekanan tinggi) akan dipenuhi dengan minyak power steering bertekanan tinggi, dan ini akan terus menerus terjadi sampai roda kembali lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar