Terkuaknya pemalsuan dan pengganda STNK (Surat
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) oleh tim Resmob Polda Metro Jaya
beberapa waktu lalu mengindikasikan adanya peredaran STNK palsu yang
telah beredar di masyarakat. Jelas, ini membuat sebagian masyarakat
cemas dengan beredarnya STNK palsu.
Sebaiknya, dalam melakukan transaksi jual beli kendaraan, pemeriksaan
STNK harus lebih cermat lagi. Sepintas, STNK asli dan palsu memang
sulit dibedakan, apalagi bagi orang-orang awam.
Kanit V Resmob Polda Metro Jaya Kompol Indra Siregar yang menangani
kasus kali ini mengatakan, jika mencurigai dan untuk memastikan keaslian
STNK kendaraan, para pemilik mobil atau sepeda motor bisa memeriksa secara langsung ke Samsat di Direktorat Lalu Lintas masing-masing daerah atau wilayah.
Adapun beberapa ciri-ciri STNK palsu yang dijadikan barang bukti,
Indra menjelaskan, bahan kertas yang digunakan tidak sama dan lebih
tipis; hologram yang tertempel tidak menyatu dengan kertas, kusam dan
tidak timbul; tidak tampak lambang Satlantas bila disorot dengan sinar
ultraviolet.
“Sementara, STNK asli memiliki hologram menyatu dengan kertas, timbul
dan berbentuk tiga dimensi. “Warna kertas STNK palsu cepat pudar, dan
cepat luntur bila terkena air,” jelasnya.
Setelah mendalami dan mengembangkan pengaduan dan informasi dari
masyarakat, tersangka AM tersangka pembuatan STNK palsu diringkus
petugas di daerah Jakarta Pusat sekitar Juli 2012. Kepolisian mendapati
barang bukti berupa ijazah, akta kelahiran, sertifikat ISO, dan beberapa
lembar STNK palsu. Tersangka menggunakan satu unit komputer, printer,
scanner, stempel yang digunakan untuk kegiatan pemalsuan.
“Setelah dilakukan pengembangan dan pemeriksaan terhadap tersangka,
AM sudah sekitar satu tahun melakukannya, meneruskan dari TM yang sudah
terlebih dahulu mendekam di Lembaga Pemasyarakatan dengan kasus yang
sama,” jelas Indra.
Sampai saat
ini pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan dari
kemungkinan adanya korban-korban dari tindak pemalsuan tersebut
sekaligus menelusuri keberadaannya.
“Menurut keterangan tersangka, sebagian STNK ada yang sudah dan belum
digunakan. Kami berharap masyarakat harus lebih waspada dan hati-hati,”
tutur Indra saat ditemui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar